Lahan Pertanian dan Perkebunan Terdampak: BPBD Lumajang Identifikasi Kebutuhan Mendesak
Lumajang, 29 Juli 2025 — Dampak bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Lumajang tidak hanya merusak infrastruktur dan permukiman, namun juga berdampak signifikan terhadap sektor pertanian dan perkebunan milik warga. Berdasarkan data sementara yang dihimpun oleh BPBD Lumajang, tercatat sekitar ±140 hektar lahan pertanian dan perkebunan terdampak, yang terdiri dari komoditas utama seperti:
- Kelapa
- Padi
- Tebu
- Coklat
- Pisang
Kerusakan pada lahan-lahan produktif ini mengancam sumber penghidupan masyarakat setempat, terutama petani dan pekebun yang menggantungkan ekonomi rumah tangga mereka dari hasil panen tersebut.
Dalam upaya percepatan penanganan dan pemulihan, BPBD Lumajang mengidentifikasi kebutuhan mendesak di lapangan, yaitu:
Alat Penyedot Air dan Pasir, untuk membersihkan lahan dari sisa lumpur, genangan air, dan material vulkanik atau sedimen lainnya yang menutup lahan dan saluran irigasi.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna mendukung upaya pemulihan sektor pertanian secara cepat dan tepat sasaran.
“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi warga. Penanganan darurat dan pemulihan harus segera dilakukan agar aktivitas tanam bisa berjalan kembali,” ujarnya.
BPBD Lumajang juga mengajak partisipasi lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, dalam memenuhi kebutuhan alat dan sumber daya untuk membantu warga bangkit dari dampak bencana ini.
